Langsung ke konten utama

Sajak Kayu Kering


Aku ingin duduk di samping altar meraih komuni yang berjalan


tapi lilin malah membakarku
dan patung mikael menikam dadaku
dengan pedang.
Panas kering menggosong mulutku
Saat itu...


Mana mungkin kumamah hosti
mana sanggup dimangu peraduan.


Tuhan
jejalin jemariku tak arah kemana tujuan.


Sajak kayu kering : hari.cipondoh 10.10.09
http://harijogja.wordpress.com/2010/0...

Komentar

  1. harus lebih fokus mas terhadap apa yg ada di hadapan kita.. :) sukses terus :)

    BalasHapus
  2. Kering tak harus mudah patah.
    Saya "kejar" dirimu disini :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Peta Darah (1)

Peta Darah (1) Oleh Hari Djogja   Dari setiap jejak sejarah Aku temukan darah kering Kan menutup pelupuk mata Bahkan lubang telinga kita Dari setiap jejak sejarah Aku menemukan luka Jongkok memeluk lutut Mengukir peta langkah Dari setiap sejarah Harijogja Bekasi

Poetic Form and the Boundaries of Genre-Free E Book Download

Prose Poem : Poetic Form and the Boundaries of Genre Delville, Michel University Press of Florida Jonathan Monroe defines the literary and historical significance of the prose poem as “above all that of a critical, self-critical, Utopian genre, a genre that tests the limits of genre” (16). The prose poem, he adds, “aspires to be poetic/literary language’s own coming to self-consciousness, the place where poet and reader alike become critically aware of the writer’s language” (3536). By putting the accent on the genre’s status as a self-consciously deviant form, Monroe raises the issue of the possibility of a mise en abyme of genericness by an individual literary work. The question, according to Jacques Derrida, becomes whether a writer is actually practicing a genre, so to speak, “from within” or “from without”: 4fb8e4bc1a2561e386aea5b4f32ce39c.gif         4fb8e4bc1a2561e386aea5b4f32ce39c.gif What are we doing when, to practice a “genre,” we quote a g...
Setelah sekian lama aku menulis sajak dan ratusan yang kubuat aku tetap teguh pada pendirianku, tak akan memperjualbelikan sajak-sajak yang kubuat. Setelah aku kumpulkan dan kupilah pilih ternyata yang kurasa sudah pantas dibaca cuma sekitar 70an, jadi aku jadikan satu dalam sebuah e-book (pdf) yang bisa anda download secara gratis di sini.. silahkan download dan semoga anda menikmatinya,  dan semoga anda bermanfaat jika ada kritik atau saran harap hubungi saya di alamat yang tertera dalam e book tersebut. salam Download Di Sini