Langsung ke konten utama

Ombak Rasa Takut

 Ombak Rasa Takut

Ooo                                                       ooO
Kita pun tahu jika              ombak begitu keras
Menghajar tubuh          tubuh dalam kapal
Semua berjajar berseru reda lekas
Amuk ombak makin berjejaljejal

Sepertinya berharap damai laut
Tanpa ombak tanpa rasa takut

Kita tak pernah ingin tahu
Ombak pun punya rencana
Dalam badai yang giris itu
Berdamailah dengan rasa takut

Niscaya ombak membawa kita jauh
Lebih jauh dari daratan dalam peta rencana
Berharap jauh. Betapa jenuh
Menjamah hati sendiri
Begitu lusuh
Lapuk remuk

Berdiam
dalam
A
cuh!

Haridjogja
2011


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Peta Darah (1)

Peta Darah (1) Oleh Hari Djogja   Dari setiap jejak sejarah Aku temukan darah kering Kan menutup pelupuk mata Bahkan lubang telinga kita Dari setiap jejak sejarah Aku menemukan luka Jongkok memeluk lutut Mengukir peta langkah Dari setiap sejarah Harijogja Bekasi
Setelah sekian lama aku menulis sajak dan ratusan yang kubuat aku tetap teguh pada pendirianku, tak akan memperjualbelikan sajak-sajak yang kubuat. Setelah aku kumpulkan dan kupilah pilih ternyata yang kurasa sudah pantas dibaca cuma sekitar 70an, jadi aku jadikan satu dalam sebuah e-book (pdf) yang bisa anda download secara gratis di sini.. silahkan download dan semoga anda menikmatinya,  dan semoga anda bermanfaat jika ada kritik atau saran harap hubungi saya di alamat yang tertera dalam e book tersebut. salam Download Di Sini

Poetic Form and the Boundaries of Genre-Free E Book Download

Prose Poem : Poetic Form and the Boundaries of Genre Delville, Michel University Press of Florida Jonathan Monroe defines the literary and historical significance of the prose poem as “above all that of a critical, self-critical, Utopian genre, a genre that tests the limits of genre” (16). The prose poem, he adds, “aspires to be poetic/literary language’s own coming to self-consciousness, the place where poet and reader alike become critically aware of the writer’s language” (3536). By putting the accent on the genre’s status as a self-consciously deviant form, Monroe raises the issue of the possibility of a mise en abyme of genericness by an individual literary work. The question, according to Jacques Derrida, becomes whether a writer is actually practicing a genre, so to speak, “from within” or “from without”: 4fb8e4bc1a2561e386aea5b4f32ce39c.gif         4fb8e4bc1a2561e386aea5b4f32ce39c.gif What are we doing when, to practice a “genre,” we quote a g...